Dosen Prodi Administrasi Publik: Jelang Pemilu, Pemuda Harus Kritis dan Cerdas

Suara pemuda dan pemilih pemula sangat menentukan dalam Pemilu 2024 mendatang. Karena memiliki pengaruh dalam pemilu, kalangan pemilih pemula diharapkan kritis dan cerdas. Sikap ini diperlukan agar Pemilu 2024 menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif.

Demikian disampaikan SL.Harjanta, Dosen Prodi Administrasi Publik Universitas Widya Mataram (UWM) di hadapan peserta sosialisasi menjadi pemilih kritis dan cerdas yang berlangsung di Kemantren Umbulharjo, belum lama ini.

Harjanta kemudian mengurai sikap kritis dan cerdas dalam Pemilu 2024. Pertama, pemilih harus tahu siapa yang dipilih, kedua mengetahui visi misi kandidat maupaun partai politik (parpol), ketiga mengetahui track record kandidat.

“Dalam hal track record ini, pemilih perlu melihat apakah kandidat memiliki rekam jejak, misalkan  pernah memperjuangkan kepentingan pemuda atau tidak. Dalam bagian ini juga bisa dilihat apakah kandidat memiliki integritas,” bebernya.

Sikap kritis dan cerdas keempat adalah datang ke TPS untuk menggunakan hak suara. Tak hanya sampai di situ, setelah menggunakan hak suara, pemilih harus mengawal atau mengawasi kinerja  kandidat yang berhasil terpilih.

Selain sikap kritis dan cerdas dalam Pemilu 2024, Harjanta juga membeberkan sejumlah problem dalam penyelenggaran pemilu. Masalah-masalah itu diantaranya problem sosial, structural hingga finansial.

Di tempat sama, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Umbulharjo, Eddy Nofianto mengatakan, pemuda diminta untuk menggunakan hak pilihnya saat Pemilu 2024 mendatang. Dengan menggunakan hak pilihnya, maka pemuda ikut menentukan pemimpin hingga masa depan bangsa dalam 5 tahun ke depan. (haj)

Dosen Prodi AP Dorong Guru Menulis Jurnal

Kegiatan menulis karya ilmiah merupakan syarat bagi kemajuan profesi guru sekaligus wadah penuangan kemajuan diri guru. Target ini dapat tercapai manakala beberapa faktor pendukung dimiliki, seperti  motivasi kuat dari guru  memanfaatkan peluang  dalam  pengembangan ketrampilan menulis. Demikian disampaikan Dr. Oktiva Anggraini SIP, S.P.d.M.Si, Dosen Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) sebagai pemateri  “Teknik Penulisan Karya Ilmiah pada Jurnal Bereputasi” dalam acara  In House Training (IHT) di SMA 1 Gamping Yogyakarta, pada Kamis (8/6).

Lebih lanjut menurut Oktiva, dalam proses belajar mengajar, para guru berinteraksi dengan sains dan obyek penelitian itu sendiri, yakni peserta didik. Dengan demikian, meskipun sibuk, para guru tetap dapat serius mengajar sembari melakukan penelitian kelas pada klas yang diampunya. Keuntungan menarik ini, tidak dimiliki oleh peneliti lain yang tidak memegang kelas. Dari sisi waktu, kegiatan mengajar tidak terganggu, namun proses penelitian dan penuangan hasilnya dalam bentuk jurnal, dapat dilakukan. Ditinjau dari sisi proses dan biaya, guru tidak mengeluarkan budget yang besar dan proses lebih singkat. “Dengan mengingat keuntungan tersebut, guru tidak akan merasa terbebani dengan kegiatan meneliti dan menulis jurnal karena dapat diujudkan dalam rutinitasnya, bahkan hasil riset dapat jadi evaluasi beberapa metode pengajaran yang dibandingkan, sesuai dengan bidang atau masalah yang akan diteliti. Dengan mengingat keuntungan tersebut, guru tidak akan merasa terbebani dengan kegiatan meneliti dan menulis jurnal karena dapat diujudkan dalam rutinitasnya,” tambahnya.

Di sisi lain, posisi dan peran guru yang berinteraksi dengan dunia pendidikan, menjadi bagian kebijakan pendidikan yang dinamis, dapat mendorong ide-ide kreatif guru untuk terus berupaya agar proses belajar mengajar bermutu dan menarik, melalui penelitian.  “Akan lebih bagus lagi, risetnya dilakukan berkelompok sehingga kaya ide, saling melengkapi dan terbangun budaya ilmiah di sekolah”, kata Oktiva yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UWM.

Para guru hendaknya lebih mengoptimalkan  penggunaan media dan teknologi dalam membantu dalam penyelesaian penyusunan monograf, buku ajar dan pembuatan video. “Selain untuk keperluan kenaikan pangkat, peserta didiknya juga akan bangga bila karya ilmiah gurunya menghiasi jurnal-jurnal bereputasi, dan ini menjadi poin bagi sekolah juga” tegasnya.

Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Raih Juara 3 Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional

Tim mahasiswa Prodi Administrasi Publik (AP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) berhasil memperoleh juara 3 LKTN (Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional) yang dilaksanakan pada 27 Mei 2023. Presentasi dilakukan secara daring. Ketua Tim, Ananda Fikri Sulistyo menjelaskan, ketertarikannya mengkaji ketahanan pangan, mendorong timnya mengangkat judul Lorong Sayur sebagai Inovasi Urban Farming Menunjang Ketahanan Pangan (Studi Kasus Program Lorong Sayur di Kemantren Tegalrejo, Yogyakarta. Anggota timnya terdiri dari Nugroho Dwisatria Semesta dan Diajeng Sekar Baiti Jannata Firdaus.
Ketahanan pangan menjadi isu penting dan agenda nasional sekaligus sebagai tujuan Sustainability Development Goals (SDGs). Urban farming menjadi salah satu solusi penanganan ketahanan pangan yang digiatkan di berbagai daerah, termasuk di Kota Yogyakarta. Melalui Program Gandeng-gendong yang diprakarsai penta helix, program urban farming diterapkan di salah satu Kelurahan Kricak melalui Kelompok Tani Dewasa (KTD) “Ngremboko”. Kelompok tani tersebut membangun lorong sayur dalam mengatasi ketahanan pangan, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
“Upaya KTD “Ngremboko” cukup gigih dalam mengedukasi anggotanya melakukan berbagai kegiatan seperti pertanian, peternakan dan perikanan. Dengan pelibatan warga dan dirancang secara tepat urban farming dapat mengentaskan permasalahan pada kerawanan pangan,” kata Ananda.
Nugroho menambahkan bahwa inovasi lorong sayur berupa pertanian kota berbasis kearifan lokal dapat menjadi simpul sosial dan memiliki banyak keunggulan bagi penerima manfaat. “Sejumlah manfaat seperti ketahanan pangan skala rumah tangga, kearifan lokal, penguatan lembaga KTD “Ngremboko”, pemanfaatan lahan tidur, pengembangan kewirausahaan warga, pembangunan lingkungan terjaga dan mengeratkan simpul sosial,” katanya.
Dr.Oktiva Anggraini, SIP, M.Si. sebagai dosen pembimbing karya ilmiah mengungkapkan bahwa persiapan tim mahasiswa AP mengikuti lomba cukup matang karena tim melakukan mini riset yang diintegrasikan dengan mata kuliah. “Keberhasilan tim Prodi AP ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa lain aktif berkompetisi dalam kegiatan-kegiatan ilmiah serupa,” harapnya.