Dosen Prodi AP Dorong Guru Menulis Jurnal

Kegiatan menulis karya ilmiah merupakan syarat bagi kemajuan profesi guru sekaligus wadah penuangan kemajuan diri guru. Target ini dapat tercapai manakala beberapa faktor pendukung dimiliki, seperti  motivasi kuat dari guru  memanfaatkan peluang  dalam  pengembangan ketrampilan menulis. Demikian disampaikan Dr. Oktiva Anggraini SIP, S.P.d.M.Si, Dosen Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) sebagai pemateri  “Teknik Penulisan Karya Ilmiah pada Jurnal Bereputasi” dalam acara  In House Training (IHT) di SMA 1 Gamping Yogyakarta, pada Kamis (8/6).

Lebih lanjut menurut Oktiva, dalam proses belajar mengajar, para guru berinteraksi dengan sains dan obyek penelitian itu sendiri, yakni peserta didik. Dengan demikian, meskipun sibuk, para guru tetap dapat serius mengajar sembari melakukan penelitian kelas pada klas yang diampunya. Keuntungan menarik ini, tidak dimiliki oleh peneliti lain yang tidak memegang kelas. Dari sisi waktu, kegiatan mengajar tidak terganggu, namun proses penelitian dan penuangan hasilnya dalam bentuk jurnal, dapat dilakukan. Ditinjau dari sisi proses dan biaya, guru tidak mengeluarkan budget yang besar dan proses lebih singkat. “Dengan mengingat keuntungan tersebut, guru tidak akan merasa terbebani dengan kegiatan meneliti dan menulis jurnal karena dapat diujudkan dalam rutinitasnya, bahkan hasil riset dapat jadi evaluasi beberapa metode pengajaran yang dibandingkan, sesuai dengan bidang atau masalah yang akan diteliti. Dengan mengingat keuntungan tersebut, guru tidak akan merasa terbebani dengan kegiatan meneliti dan menulis jurnal karena dapat diujudkan dalam rutinitasnya,” tambahnya.

Di sisi lain, posisi dan peran guru yang berinteraksi dengan dunia pendidikan, menjadi bagian kebijakan pendidikan yang dinamis, dapat mendorong ide-ide kreatif guru untuk terus berupaya agar proses belajar mengajar bermutu dan menarik, melalui penelitian.  “Akan lebih bagus lagi, risetnya dilakukan berkelompok sehingga kaya ide, saling melengkapi dan terbangun budaya ilmiah di sekolah”, kata Oktiva yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UWM.

Para guru hendaknya lebih mengoptimalkan  penggunaan media dan teknologi dalam membantu dalam penyelesaian penyusunan monograf, buku ajar dan pembuatan video. “Selain untuk keperluan kenaikan pangkat, peserta didiknya juga akan bangga bila karya ilmiah gurunya menghiasi jurnal-jurnal bereputasi, dan ini menjadi poin bagi sekolah juga” tegasnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *